13 Sapi Terinfeksi Penyakit Mulut Kuku
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pertama kali ditemukan di Kabupaten Bangka setelah seorang pemilik sapi melihat gejala yang mencurigakan pada ternaknya. Gejala tersebut berupa keluarnya air liur berlebih dan kesulitan bergerak. Pemilik sapi kemudian melaporkan temuan ini kepada Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Saat ini, total terdapat 13 ekor sapi yang terjangkit PMK. Upaya penanganan telah dilakukan oleh tim dokter hewan dengan memberikan pengobatan intensif. Setelah menjalani dua kali pengobatan, hampir semua sapi yang terinfeksi menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
“Kondisi 13 ekor sapi tersebut sudah mulai membaik, meskipun belum sepenuhnya bebas dari penyakit mulut dan kuku,” ujar perwakilan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka.

Sebagai langkah pencegahan, sapi yang terjangkit telah dikarantina untuk mencegah penyebaran penyakit ke ternak lainnya. Dinas Pangan dan Pertanian juga memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan penularan PMK ke sapi atau hewan ternak lainnya di wilayah tersebut.
Kasus PMK ini dilaporkan pertama kali terjadi di Kabupaten Bangka pada awal tahun 2025. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka telah mengambil langkah proaktif dengan memberikan vaksin kepada seluruh sapi yang ada di wilayah tersebut.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika menemukan gejala serupa pada ternak mereka. Diharapkan pihak terkait dapat memastikan bahwa sapi yang masuk ke Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kabupaten Bangka, bebas dari penyakit mulut dan kuku demi menjaga kesehatan ternak dan mencegah kerugian ekonomi bagi peternak. (tvribabel.com/firman)