Pemkab Bangka Tengah Gencarkan Program Pencegahan Filariasis untuk Warga
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus berupaya mencegah penyebaran penyakit filariasis atau kaki gajah dengan melaksanakan Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM). Program ini dilakukan selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada 2024 dan 2025, dengan tujuan memutus rantai penularan penyakit kaki gajah di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka Tengah, Zaitun, menjelaskan bahwa program POPM merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan untuk mengurangi angka penularan filariasis. “Program POPM ini dilakukan selama dua tahun berturut-turut yaitu pada 2024 dan 2025 untuk memutus rantai penularan penyakit kaki gajah di masyarakat,” kata Zaitun di Koba, Rabu (29/1/2025).
Menurut data Dinkes Bangka Tengah, hingga saat ini terdapat 10 penderita penyakit kaki gajah di daerah setempat yang terus dipantau secara medis. Meskipun penyakit kaki gajah belum dapat disembuhkan sepenuhnya, upaya pencegahan terus dilakukan untuk mencegah adanya penularan baru. Salah satunya adalah dengan memberikan tablet obat kaki gajah kepada masyarakat secara massal.

Zaitun menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan filariasis. “Selain memberikan obat pencegahan, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Rutin mencuci tangan dan memastikan lingkungan sekitar bebas dari genangan air adalah hal-hal yang sangat penting, karena genangan air bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang merupakan vektor penularan filariasis,” jelasnya.
Untuk mencapai eliminasi filariasis di Bangka Tengah, Dinkes Bangka Tengah akan terus melakukan survei dan pengecekan langsung ke lapangan bersama tim dari pemerintah pusat. Survei ini bertujuan untuk memastikan tidak ada kasus baru yang muncul dan untuk memastikan bahwa program yang dilaksanakan efektif.
“Meskipun nantinya Bangka Tengah dinyatakan bebas filariasis, langkah pencegahan dan penanggulangan akan tetap dilanjutkan. Penderita yang ada saat ini juga terus dipantau oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh penyakit ini,” tambah Zaitun.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemkab Bangka Tengah berharap dapat mencapai target bebas filariasis pada masa mendatang. Pemberantasan penyakit ini tidak hanya dilakukan melalui pemberian obat dan pengawasan medis, tetapi juga melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah penularan filariasis di masa depan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Kabupaten Bangka Tengah dapat mencapai target bebas filariasis dan mencegah penularan penyakit ini pada masa mendatang,” pungkas Zaitun. (tvribabel.com/rizaldo)