Perayaan Imlek di Manggar Lebih Sepi Dari Tahun Selebumnya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Manggar, Belitung Timur, terasa lebih sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tokoh Tionghoa Belitung Timur, Jimmy Tjong, menilai kondisi ekonomi yang kurang stabil menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, banyak warga keturunan Tionghoa yang memilih merayakan Imlek bersama keluarga mereka di Jakarta.
“Imlek tahun ini terasa lebih sepi, mungkin karena faktor ekonomi. Banyak yang merayakan bersama anak-anak mereka di Jakarta,” ujar Jimmy Tjong, Rabu (29/1/2025).
Meskipun lebih sepi, tradisi Imlek di Manggar tetap dijalankan seperti biasa. Masyarakat tetap melaksanakan ritual khas Imlek, mulai dari membersihkan rumah, sembahyang leluhur, hingga berdoa bersama keluarga. Pada malam Imlek, keluarga berkumpul untuk makan bersama, lalu melanjutkan dengan sembahyang dan doa di kelenteng.
“Saat Hari Imlek, yang muda tetap datang ke yang tua. Memberi angpao itu sudah adat kita. Biasanya sampai Cap Go Meh masih terasa suasana Imlek,” tambah Jimmy.
Namun, ia juga melihat adanya perubahan dalam cara masyarakat merayakan Imlek. Jika dulu warga lebih banyak berkunjung ke rumah keluarga yang lebih tua, beberapa tahun terakhir ini banyak yang memilih merayakan di tempat wisata bersama keluarga.
Menyambut Tahun Ular Kayu, Jimmy berharap tahun ini membawa keberkahan bagi Belitung Timur. “Semoga tahun Ular Kayu ini bisa membawa berkah bagi Beltim, supaya semuanya bisa bersinergi,” harapnya.
Tak hanya itu, Jimmy juga menyinggung pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah. “Harapan saya, pemerintah bisa bersinergi untuk membangun Beltim dan menyejahterakan masyarakat. Dengan bupati baru yang sudah dilantik, semoga semuanya bisa bekerja sama membangun Beltim lebih baik,” katanya.
Di tengah perayaan yang lebih sederhana, makanan khas Imlek seperti kue keranjang tetap hadir sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
Meskipun lebih sepi, semangat dan harapan masyarakat Manggar untuk masa depan yang lebih baik tetap menyala, menjadikan perayaan Imlek tetap penuh makna. (tvribabel.com/rizaldo)