Sebanyak 109 ekor ternak sapi di Kepulauan Bangka Belitung dinyatakan positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari jumlah tersebut, 96 ekor sapi terjangkit di Pangkalpinang, sementara 13 ekor lainnya terindikasi di Kabupaten Bangka. PMK merupakan penyakit yang sangat menular yang dapat menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, dan kambing. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan produksi ternak yang signifikan dan berdampak pada ekonomi peternak.
Menanggapi situasi ini, pemerintah daerah mulai gencar melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi yang masih sehat. Sebanyak empat ribu dosis vaksin telah mulai didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota di Bangka Belitung. Proses vaksinasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian dan Peternakan setempat, serta petugas lapangan yang turun langsung ke kandang-kandang ternak.
Pembagian vaksin dilakukan secara proporsional, disesuaikan dengan populasi ternak di masing-masing daerah untuk memastikan efektivitas dan cakupan vaksinasi yang optimal. Pangkalpinang sebagai daerah dengan kasus terbanyak mendapat alokasi vaksin yang lebih besar dibandingkan daerah lainnya.
Selain vaksinasi, langkah pencegahan lain seperti disinfeksi kandang dan pengawasan lalu lintas ternak juga dilakukan untuk meminimalkan penyebaran virus. Pemerintah daerah menghimbau para peternak untuk segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternaknya, seperti demam tinggi, lepuh di mulut dan kuku, serta penurunan nafsu makan.
Diharapkan dengan adanya vaksinasi ini, penyebaran virus PMK dapat dihentikan dan melindungi ternak yang masih sehat agar tidak terinfeksi. Pemerintah juga terus melakukan edukasi kepada peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang dan menerapkan protokol biosekuriti yang ketat. (tvribabel.com/rizki)